Ambon, Kabarnyata.com, – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy melantik sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Definitif, yang berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Selasa (05/01/2021).
Walikota menyampaikan bahwa mereka yang terpilih ini mereka yang memenuhi persyaratan, kepantasan dan kepatutan, serta kiranya mereka bisa menjalankan tugas sebagai Kepala Sekolah ini dengan baik dan tanggung jawab yang diberikan.
Ia juga meminta agar setelah dilantik menjadi Kepala Sekolah, kiranya para kepsek terpilih ini bisa menjadi contoh yang baik bagi murid-murid di sekolah.
“Hari ini kita bisa ada disini dan saudara bisa dipercayakan pada unit pendidikan itu semata-mata karna kebaikan Tuhan. Tuhan memakai saya , Wakil Walikota, Sekot dan lainnya untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan dan mengambil keputusan untuk melantik Kepala Sekolah di Pagi ini,” terangnya.
Louhenapessy meminta agar para kepala sekolah lebih serius, karena tantangan yang dihadapi tidaklah mudah dalam satuan pendidikan.
“Kalau dilihat, tingkat kualitas Sumber Daya Indonesia tidak memungkinkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Kalau disanding dengan negara-negara maju, dia masih jauh dibawah persaingan pada sektor pendidikan. Di tingkat nasional juga demikian dalam skala yang lebih kecil, kalau kita menyanding dengan lembaga-lembaga pendidikan. Mungkin di Indonesia kita juga masih di bawa, Uji Kompetensi kita masih ada lima besar dari bawah. Saya bicara dlm konsep Maluku, pdhl kita ini usianya sangat tua dari Indonesia, dari Jawa, Sumatra, kalimantam, silebes, Sunda kecil,” jelas Walikota.
Dilanjutkannya, dari 34 provinsi, Maluku masih jauh di bawah. Menurutnya salah satu faktor ketertinggalan tersebut yakni letak geografis yang tidak memungkinkan.
“kalau Ibu Kota Negara di Ambon, saya rasa Jawa, Kalimantan dan lainnya akan tertinggal. Kondisi skarang berbeda. Kuncinya sekarang bukan ada pada teknologi, tapi ada pada Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh kara itu peran guru-guru skarang sangat amat penting,” bebernya.
“Jangan anggap siap ini karna pertimbangan dan motivasi lain. Obsesi dan motivasi menjadi guru berbeda dengan guru-guru tempo dulu, dulu mereka menjadi guru karna betul-betul ingin mengabdi. Sekarang hanya khayalan pintas supaya dapat pekerjaan. Sekarang prioritas rekrutmen guru-guru yaitu pertimbangan. Kalau punya obsesi untuk melayani, itu otomatis saudara menjadikan diri saudara sebagai panutan. Motivasi lain sekarang ini dana bos, banyak orang jadi kepsek karena dana bos. Saya minta saudara berikan hati untuk Didik anak-anak di sekolah,” pungkasnya.
Louhenapessy menambahkan, pada awal tahun ini pihaknya memulai aktivitas pertama dengan melantik sejumlah kepala sekolah SD dan SMP. Mudah-mudahan semangat baru lebih baik dari tahun kemarin.*** KN-05
