Ambon, Kabarnyata.com– OPINI menyudutkan Bupati Kabupaten SBB, Moh Yasin Payapo makin merucing. Pasalanya, laporan tak berdata dilayangkan ke Polda Maluku oleh salah satu LSM di Maluku.
Laporan tersebut menyangkut masalah penyelesaian ruas jalan Manusa-Ramabatu kecamatan Inamosol.
Perihal ini, CeO Roemah Beta Kreatif Institute, Farham Suneth, menyayangkan sikap nekat kawanan aktivis tersebut.
Melalui siaran pers yang diterima media Senin (25/01) dini hari, Farham memaparkan sejumlah fakta perihal tersebut.
Dirinya mengakui banyak tahu tentang proyek jalan Rambatu-Manusa. Pasalnya dirinya melalui lembaga binaannya pernah memverifikasi informasi masalah jalan itu.
“Belum lama ini kita lakukan investigasi. Sebab telah menjadi isu sejak 2020 lalu. Kita pastikan isunya benar atau tidak. Dan ternyata kan tidak benar,” akui Magister jebolan Universitas Pattimura tersebut.
Farham bahkan mengklaim adanya niatan buruk oknum yang sengaja merusak citra pemerintah daerah.
“Jadi informasi saat itu kita dapatkan langsung dari Kepala Dinas Kabupaten SBB, Thomas Wattimena. Bahwa proyek ruas jalan sejauh 24 km Desa Rumbatu-Manusa kecamatan Inamosol itu, sudah selesai dikerjakan. Kemudian ada kebijakan untuk membongkar lagi akses sejauh 5 kilo. Itu tambahan diluar batang tubuh nilai proyek itu,” akui Farham.
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Ambon itu juga mengakui, hasil investigasi pihaknya di dinas terkait, ditemui laporan kepolisian dan PPK yang mana menyatakan telah melakukan pemeriksaan untuk proyek tersebut dan dianggap selesai.
“Sesuai nilai kontrak jalan itu, hanya mencapai 24 kilo. Sementara 5 kilo itu bukan bagian dari proyek melainkan kerja sosial kontraktor atas dukungan pemda. Jatuhnya kebijakan kedua bela pihak demi membuka keterisolasian masyarakat pegunungan,” paparnya.
Dari semua ini, lanjutnya, tentu publik bisa menilai framing berita tanpa konfirmasi ini merupakan kepentingan kelompok tertentu yang sengaja menjatuhkan nama baik Bupati SBB.
“Mendekati momentum politik 2022 tentu serangan dengan berbagai rekayasa isu di alamatkan kepada bupati SBB dengan target menjatuhkan popularitas Bupati Seram Bagian Barat. Targetnya kan itu. Ini tidak elegan,” paparnya.
Dirinya mengajak masyarakat untuk cerdas menerima informasi. Budayakan verifikasi dan mencaritahu kebenaran sesungguhnya. Baru kemudian mengambil langkah dan sikap.
“Bupati SBB terseret namanya dalam isu ini. Seyogyanya hanya untuk menjatuhkan popularitas beliau,” pungkasnya.
Hingga berita ini dipublis, kepala dinas Pekerjaan Umum Thomas Wattimena masih sulit dikonfirmasi.*** KN-07
Comments are closed.