Next Post

Kunker ke Halassy Beach, Uluputty dorong sarana Energi Listrik untuk Daerah Wisata.

_DSC0392

KABARNYATA.COM – Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PKS, Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku, Saadiah Uluputty meyampaikan, bahwa peresmian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS), yang dicanangkan di morella tepatnya di pantai halassy, bersama dengan dinas pariwisata Provinsi Maluku, dan manejer jaringan PLN UP3 Ambon, untuk mengadakan pertemuan dengan pemilik wisata sebagai salah satu instrumen untuk mendengar masukan atau keluhan dari para pemilik wisata soal kekurangan aksesibilitas sarana prasarana pendukung penerangan dan juga sarana akses yang lain.

“Beberapa hal yg kami dengar, menjadi catatan tersendiri agar bisa dicari solusinya untuk bagaimana menjawab persoalan masyarakat, bahwa dalam hal ini sarana dan prasarana akses seperti penerangan, memang sangat penting untuk mendukung peningkatan dan pengembangan daerah wisata sebagai sektor ukuran yang ada di provinsi maluku,” kata Uluputty, saat meresmikan infrastruktur EBTKE berupa PJU-TS di wisata Pantai Halasy, Desa Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (7/3/2021) kemarin. bersama dinas Pariwisata Provinsi Maluku, dan Manejer Jaringan PLN UP3 Ambon, serta pemilik wisata yang ada di sekitar pulau Ambon dan para tokoh masyarakat.

Program Pemasangan PJU-TS, yang diresmikan Uluputty, merupakan salah satu bentuk sinergitas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan komitmen untuk menjalankan program kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. untuk itu, pembangunan PJU-TS diharapkan dapat meningkatkan keamanan, keselamatan, dan kemudahan masyarakat dalam beraktifitas di malam hari sehingga dapat meningkatkan taraf hidup baik secara sosial maupun ekonomi. Program PJU Tenaga Surya juga menjadi salah satu instrumen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi modern sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan.

Pada tahun 2020, Kementerian ESDM telah menargetkan pemasangan PJU-TS pada 45 ribu titik di 33 provinsi, dengan total anggaran sekitar Rp 800 Miliar, anggaran tersebut dilaksanakan sesuai usulan yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi melalui mekanisme pembangunan infrastruktur EBTKE sebagai ketentuan pada Permen ESDM Nomor 39 Tahun 2017 Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2018.

Sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2016-2018), Kementerian ESDM telah membangun Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di 30.000 titik menerangi jalan sepanjang 1.500 km pada 200 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dibiayai oleh APBN Kementerian ESDM. Pada tahun 2019, program PJU-TS dilaksanakan di 31 Provinsi dengan jumlah PJU-TS sebanyak 22.550 Titik.

“Untuk Provinsi Maluku, Bantuan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya sebanyak 300 unit tersebar di Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru, Kota Tual dan Maluku Tenggara. Masing – masing kabupaten/kota mendapatkan alokasi sebanyak 50 unit advokasi PJU Tenaga Surya,”jelasnya.

Secara umum, lampu PJUTS beroperasi secara mandiri dan tidak memerlukan kabel jaringan antar tiang, sehingga instalasinya menjadi lebih mudah, praktis, ekonomis, dan dapat terhindar dari black out total jika terjadi gangguan. Komponen teknisnya meliputi modul surya, baterai, solar charge controller, tiang dan bracket, lampu LED dan armature, kabel dan aksesoris, serta instalasi dan pondasi. Untuk prinsip kerjanya, panel surya menangkap energi yang terkandung dalam cahaya/sinar matahari, lalu mengubahnya menjadi energi listrik yang kemudian menyimpan energi tersebut di dalam baterai. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya disimpan di dalam baterai yang kemudian akan digunakan sebagai energi untuk menyalakan lampu PJU.

Selain itu, persoalan sarana prasarana penerangan terutama pada tempat wisata yang menjadi keluhan masyarakat, untuk itu, Uluputty menegaskan, PLN wilayah maluku sebagai mitra komisi VII harus bisa mengambil peran penting untuk membantu masyarakat menjawab persoalan jaringan listrik guna menerangi dan menjadi sarana potensial pendukung daerah wisata yang ada di pulau ambon dan sekitarnya, sebab sangat penting untuk mendukung peningkatan dan pengembangan daerah wisata sebagai sektor ukuran yang ada di provinsi maluku.

“Jadi beberapa sarana-prasarana yang memang dibutuhkan itu ada beberapa hal yang kami catat, diantaranya, sarana pra sarana jalan, penerangan, perhubungan jaringan telekomunikasi dalam hal ini internet, kemudian sarana air bersih yang sangat dibutuhkan untuk menunjang daerah wisata yang mana mengenjot sektor wisata agar bisa maju dan berkembang sebagai salah satu sektor unggulan di provinsi maluku,”kata Uluputty.

Dirinya berharap ada kolaborasi antara pemerintah, DPR dan masyarakat serta dunia usaha dalam hal ini pelaku usaha pemilik wisata yang ada di daerah pulau ambon, lebih khusus Waai, liang, tulehu, morela, mamala, wakal dan lainnya, menjadi daerah penyangga dalam rangka menjemput program strategis Nasional Ambon Newport, agar bisa terintegrasi masuk dalam satu program besar untuk menunjang bagaimana agar pertumbuhan ekonomi kemudian usaha dan juga mendorong adanya pelaku produksi di daerah ini bisa terintegrasi dengan baik dengan program strategis nasional.

Mengapresiasi hal itu, Kepala Bidang Pengembangan Wisata Destinasi, Nenia S Rahantoknam, mengatakan dirinya sangat mendukung Saadiah Uluputty selaku wakil masyarakat yang mendorong sarana penerangan karena sangat membantu di daerah wisata yang belum memiliki energi listrik.

“Kami juga sangat mengharapkan pemerintah kabupaten dalam hal ini maluku tengah bisa berkoordinasi untuk bersama-sama melihat apa yang bisa kita bantu sesuai dengan kewenangan untuk pengembangan masyarakat dalam hal ini pemberdayaan ekonomi melalui sektor pariwisata,”katanya.

Terkait sarana penerangan, menjawab hal itu, hadir sebagai perwakilan dari PLN, Manejer Jaringan PLN UP3 Ambon, Yoyon Heriyanto menyampaikan, pada dasarnya PLN tidak bisa berdiri sendiri, untuk itu dirinya meminta kerjasama dari masyarakat, pasalnya sejauh ini masih ada pepohonan yang mendekati jaringan PLN.

“itu juga menjadi hambatan untuk menyuplai listrik ke desa-desa, semoga ada kerelaan dari pemilik pohon untuk bisa kami tebang minimal yang mendekati jaringan,”Ucapnya.

Selain imbauan, kata Yoyon, untuk saat ini yang bisa kami lakukan yaitu sosialisasi kepada masyarakat, untuk bagaimana cara menanam agar tidak mendekati dengan jaringan PLN.

“Jadi memang harus ada jarak antara pohon dengan jaringan PLN, minimal 3 meter dan untuk bagian atas jaringan itu hitungan jaraknya tak terhingga,” Jelasnya.

Sementara itu, Yoyon menilai, pertemuan yang digelar Saadiah Uluputty sangat bagus, PLN UP3 Ambon selalu support semua kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata tetapi juga kami akan melihat kondisi yang ada secara geografis.

“Penyampaian aspirasi dari masyarakat pasti saya tampung dan akan saya ajukan ke pimpinan kami sebab keputusan penuh ada di pimpinan,”tutupnya. #KN07

Bagikan :

Kabar Nyata

Related posts

Newsletter

SAID PERINTAH MASOHI

Recent News