Ambon, Kabarnyata.com– Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo diagendakan mengunjungi Maluku 24-25 Maret 2021.
Kunjungan RI 01 itu untuk beberapa agenda, di antaranya menyaksikan proses vaksinasi Covid-19, dan meninjau lokasi pembangunan Ambon New Port.
Terkait dengan kunjungan persiden kesekian kali itu, menjadi perhatian serius Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Maluku.
PWPM Maluku Melalui Ketua umumnya, M. Ansary menyatakan sikap desakan atas janji-janji presiden terhadap rakyat Maluku.
Kepada wartawan, Rabu (24/03), Ansary mengaku, Presiden Jokowi sudah beberapa kali mengunjungi Maluku. Pihaknya mengapresiasi, namun kehadirannya hanya sebatas agenda protokoler kenegaraan saja.
Ansary mengendus setiap kunjungan presiden dua periode ini hanya menguntungkan para elit.
“Tidak ada realisasi janji presiden untuk mensejahterakan masyarakat Maluku. Tidak ada apa-apa dan tidak menguntungkan rakyat Maluku dalam kunjungan presiden ini,” tegasnya.
Menurut Ansary, janji-janji Presiden Jokowi kepada masyarakat Maluku hanya isapan jempol, manis di bibir, janji dilupakan.
“Mungkin Jokowi merasa Maluku bukan masuk dalam hitungan komoditi politik, sehingga janji terkesan gula-gula untuk menyenangi masyrakat Maluku saja,” bebernya.
Sikap PWPM menurut Ansary menyusul kajian-kajian dan diskusi apik yang telah dibangun sebelumnya dalam internal PWPM.
Kendati demikian, PWPM memberikan apresiasi penuh kepada pemerintah pusat dalam hal ini presiden Jokowi yang mengagendakan waktunya ke Maluku, khususnya kota Ambon.
“Prinsipnya, ada sejumlah catatan yang perlu kami tegaskan. Ini perihal janji-janji bapak presiden itu,” tegasnya.
Berikut delapan point catatan sikap PWPM Maluku :
- Jokowi serius untuk mengarap Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN dengan Meminta Presiden segera buat membuat PERPRES LIN untuk mengeksekusi Anggaran untuk kepentingan pembangunan Kelautan
- Meminta Jokowi untuk mengimplementasikan Maluku butuh Otonomi khusus untuk mengelola potensi kelautan sehingga itu berdampak pada kesejahteraan masyarakat
- Meminta Jokowi untuk ada prioritas dan kebijakan afirmatif action terhadap putra/I Maluku dalam perekrutan TNI/Polri.
- Meninjau kembali keputusan pembagian hasil blok Masela yang Merugikan masyarakat Maluku.
- Meminta janji Jokowi atas pemberian bantuan terkait penanganan bencana gempa yang melanda wilayah Maluku pada 26 September 2019
- Meminta Joko Widodo untuk memenuhi janji yang pernah disampaikan ketika mengunjungi Maluku pada tanggal 4 April 2016. Saat itu, Presiden Jokowi berjanji untuk memprioritaskan dan fokus dalam pengembangan sumber daya manusia untuk pengelolaan sumber daya alam
- Meminta Jokowi untuk memperhatikan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015. Sebab di masa pemerintahan Jokowi belum menunjukkan efek yang signifikan di Maluku. Bahkan, berbagai indikator menunjukkan adanya peningkatan angka kemiskinan di Maluku
“Dan kami juga meminta Jokowi untuk bisa bertatap muka dengan kami organisasi kepemudaan untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan rekomendasi masyarakat Maluku kepada Presiden RI,” tegas Ansary.
Ansary menegaskan, kalaupun ruang aspirasi PWPM tidak di buka,maka pihaknya akan melakukan konsoldasi bersama rakyat Maluku untuk menuntut Presiden di kota Ambon.**** KN-02