Sebagus apapun program bupati, kalo perangkat birokrasi masih barakal, maka di ujung tetap hasilnya MANTA!
———
KABARNYATA.COM- Refocusing anggaran dan Janji-janji Pj Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dibulan pertama kepemimpinannya menjadi isu perbincangan. Publik bertanya hubungan difisit anggaran dengan janji pemberian insentif.
Dihadapan DPRD Pj Bupati Maluku Tengah menyampaikan Anggaran Daerah mengalami difisit 111 Milyar. Saat itu juga dia menyampaikan akan melakukan kebijakan refocusing anggaran agar dapat menyelesaikan difisit 111 milyar tersebut.
Publik bertanya-tanya, kenapa sampai terjadi difisit sebanyak itu. Anggaran sebesar itu dipakai untuk kepentingan apa saja. Publik membutuhkan transfaransi kebijakan anggaran ini. Dan sampai sekarang Pemda belum memberikan penjelasan tentang persoalan difisit anggaran sebesar itu untuk masyarakat tau.
Lebih mengejutkan lagi, Pj Bupati Rakib Sahubawa menyampaikan janji-janjinya untuk memberikan insentif kepada para Kepala Pemerintah Negeri dan perangkatnya, Insentif kepada para guru honorer, insentif kepada para tenaga kesehatan dan bahkan lebih greget lagi insentif kepada para wartawan.
Bukan itu saja, Pj Bupati dihadapan ASN menyampaikan akan bentuk kelembagaan baru 11 UPT dinas Kependudukan dan Catatan Sipil walaupun posisi anggaran kita lagi mengalami difisit besarnya. Padahal sesuai Aturan pembentukan kelembagaan baru harus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.( Pasal (1) Permendagri 57/2007).
Publik bertanya, Kenapa refocusing anggaran OPD, Karena untuk menutupi Difisit Anggaran 111 milyar. Terus kenapa harus janji berikan Insentif bahkan mau membentuk kelembagaan baru UPT Capil disaat kemampuan keuangan mengalami difisit. Gimana logika pikirnya. Mau Refocusing tapi nambah lagi janji baru yang membutuhkan anggaran lagi.
dikutif dari fb Abdul (2/10/23) menulis ” Pj Bupati Dihadapan DPRD Mengatakan Difisit 111 Milyard jadi mau Kebijakan Recufusing Anggaran. Dihadapan KPN, guru dan Nakes Janji mau Naikkan Insentif. Dihadapan ASN mau bentuk 11 UPT Dinas Capil. Dihadapan Wartawan janji Insentif untuk wartawan, Ini Mimpi atau khayalan yah? Ada mau cari uang par tutup difisit, malah janji mau tambah beban APBD. Tar lama Difisit 200 Milyar baru kaget. Kelola eksekutif ini Iko mau saja eh ancor☕
Difisit anggaran 111 milyar pada APBD Maluku Tengah hanya terdengar sepintas saja. Kenapa sampai terjadi difisit, Pengeluaran anggaran sebanyak 111 milyar itu belum dijelaskan ke masyarakat. Publik butuh transparansi terjadinya difisit anggaran itu.
Menurut Fahri, sebagus apapun program Bupati, kalau birokrasinya tidak ditata dengan benar ,aka pastinya semuanya akan tidak bermanfaat..
“Sebagus apapun program bupati, kalo perangkat birokrasi masih barakal, maka di ujung tetap hasilnya MANTA!” dilansir dari akun Fahri As (25/9/23)
Dia mengatakan Difisit ini terjadi karena sistem pengelolaan birokrasi yang idak benar, sehingga mengakibatkan persoalan seperti ini. Karena itu tidak perlu saling menyalahkan.
“Defisit lebih dari 100M itukan bukan dinikmati 1 org. Kan rame². OPD juga nikmati kok! Jadi jang biking diri seng tau apa² lah. Lautan ini kan isinya ikan² lama samua kok!!” Lanjut Fahri As dilansir dari akun fb.(23/9/23).
(KN-AS01)