Bula, Kabarnyata.com — Olahraga air memang merupakan jenis olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat karena menyenangkan. Tak seperti olahraga lainnya yang membuat kita berkeringat karena kelelahan bergerak, namun olahraga air justru membuat kita ketagihan dan ingin melakukannya berkali- kali. Hal itu karena olah raga air ini tidak seperti berolah raga melainkan lebih seperti bermain- main di air
Balon kuning berbentuk seperti pisang siap mengantarkan ke seputaran pelabuhan sesar pantai englas kampung nelayan dan pantai gumumae jika berkunjung ke Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Terletak tidak jauh dari pusat Kota Bula yakni berada di Desa Administratif, wisatawan akan disuguhkan dengan menelusuri pepohonan rindang di pinggir laut Desa Englas sebagai salah satu rute perjalanan.
Kegiatan ini menjadi populer di kalangan penduduk setempat dan wisatawan! Anda dapat menikmati beberapa menit yang tenang di banana boat, di mana anda dapat memandang pasir putih pantai gumumae dan perairan jernih di pantai sesar ketika anda sedang ditarik menuju ke tengah lautan dengan banana boat.
Namun, begitu kesenangan dimulai, anda harus berpegangan sekuat mungkin sementara perahu bergerak ke kiri dan ke kanan secara tak terduga. Pastikan anda berusaha sebaik mungkin untuk tidak jatuh selama beberapa menit perjalanan.
Pusat olahraga air yang ditawarkan oleh si pemilik Ali Rumata/Rumodar bernama Hudi Boat ini anda langsung merasakan sensasinya. Di sekitar Sesar Beach Kota Bula dengan daya muat 6 orang dilengkapi jaket pelampung dan harganya juga memuaskan tarif perorang hanya di bandrol dengan harga Rp 25.000.
Wisatawan dapat bersantai di pinggir pantai sambil melihat panorama alam sekitar dan menyaksikan para nelayan yang sedang melalukan aktifitas mancing.
Ombak berdebur mengempaskan banana boat yang parkir untuk menjemput para penumpang. Dua orang nakhoda perahu bermesin diesel telah menyalakan dapur pacunya. Satu persatu penumpang mulai menunggangi pisang yang digembala oleh perahu. Mesin mulai menderu kencang dan ombak terbelah tatkala banana boat meninggalkan tepi pantai.
Mula-mula sang nakhoda perahu memberikan pemanasan kepada 8orang penumpang. Si pisang berguncang pelan di tengah laut. Baru kecepatan rendah, tangan sudah mencengkeram tali pengaman di badan banana boat. Rasa asin garam mulai terciprat di bibir mulut.
Sesar Beach, titik awal untuk menaiki banana boat kini hanya terlihat seperti garis hijau dari tengah laut. Saya hanya tertawa untuk menghilangkan rasa takut ketika berseluncur dengan si pisang kuning. Dua orang penumpang di depan dan lima orang penumpang di belakang saya, mulai meracau kacau saat perahu meliuk-liuk. Ternyata ada maksud di balik gocekan sang nakhoda. Ia mengatakan bahwa kalau banana boat jatuh, langsung lepas dan jangan ditahan.
Sekejap si pisang menumpahkan para penumpangnya. Kami merasakan dinginnya air laut ketika terjatuh. Air asin sempat memenuhi mulut saya karena tak sempat menutup sebelum jatuh. Sang nakhoda mulai menghampiri penumpang yang jatuh berhamburan di laut. Satu persatu penumpang naik dengan susah payah. Tangan menggapai tali pegangan dan kaki berusaha dikaitkan di atas banana boat.
Si pisang kuning mulai memacu laju kembali mengarungi laut. Meliuk-liuk bagaikan penari tradisional. Kali ini saya berada di depan, dekat lengkungan pisang. Jantung terasa lebih berdebar dibandingkan berada di posisi ketiga. Guncangan terasa lebih dahsyat. Posisi duduk selalu naik turun ketika banana boat berseluncur kencang.
“Sensasinya luar biasa, air lautnya juga bersih dan suasananya sangat menyenangkan, ini adalah hadiah dari The Owner Fudi Boat Ali Rumata kepada teman-teman pers yakni PWI Kabupaten SBT atas kesuksesan mereka dalam menggelar dialog publik Hari Pers Nasional (HPN) ke-75 tahun dan daya juga sangat berterima kasih sudah meluangkan waktu bersama-sama mereka yang datang merasakan sensasi fudi boat ini,” ucap Rusdi Rumata Ketua KNPI SBT saat menaiki hudi boat bersama beberapa penumpang dari Anggota PWI SBT, Kamis (11/02//2021) sore.
Selain Rumata, Menurut Baim Abdullah Rumadaul yang di percaya sebagai Sekretaris Panitia Dialog Publik HPN 2021 di Kabupaten SBT mengatakan, permainan wahana banana boat cukup memacu adrenalin. kemilau dan jerninhya air laut Pantai Sesar dan sekitarnya bisa terlihat langsung saat menaiki banana boat.
“Paling seru saat berada di atas banana boat ini, intinya naik banana boat sangat asyik karena menantang. Harganya juga murah tidak terlalu mahal, sensasinya terasa dan cukup terasa menyenangkan, ini saya mewakili semua teman-teman yang berhalangan hadir untuk merasakan hadiah ini saya ucapkan terima kasih banyak kepada The Owner Fudi Boat yang sudah mengantarkan kami secara gratis,” katanya.
Pasir yang membentang luas dan air yang tenang seakan menanti kedatangan para wisatawan. Suara gemericik ombak kecil yang pecah di bibir pantai pun membawa suasana ketenangan.
Tidak hanya itu, Pantai Indah Englas dan Sesar juga menjadi lokasi favorit wisatawan untuk menyaksikan sunset alias matahari terbenam. Sembari menunggu sunset, pengunjung bisa bermain di hamparan pasir yang begitu luas.
“Tempatnya recomendet, ayo tunggu apa lagi ke pantai Sesar Kota Bula sekarang, di jamin tidak menyesal,” tandas Rumadaul.
The Owner Fudi Boat Ali Rumata usai menahkodai banana boat saat di temui mengatakan, tarif naik banana boat keliling Pantai Sesar, Pantai Englas, Kampung Nelayan dan Pantai Gumumae Rp 20 ribu perorang.
“Kapasitas 6 orang, masing-masing Rp 25 ribu, dan dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu dengan menghubungi nomor 081369844883 ini,” katanya.
Jelajah pantai menggunakan banana boat memang cocok untuk wisatawan yang datang rombongan.*** KN-04